Feeds:
Pos
Komentar

Archive for April 7th, 2009

Perjalanan ke Oman


20 Pebruari 2009

06.15 WIB.

Aku udah nyampe di Bandara Adi Sutjipto Jogja, langsung Check in. Rencana ETD jam 07.00 WIB. Aku diantar mantan pacarku, yang sekarang sudah menjadi istriku…

08.30 WIB.

Udah nyampe Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Keluar dari ruang kedatangan, langsung naik Shuttle Bus ke Terminal 2.  Janjian ketemu sih siang, soalnya pesawat juga berangkat jam 15.00 WIB. Sambil nunggu kawan, aku nongkrong di teras Bandara sambil merokok. Sshhh hah….

13.00 WIB

Setelah ketemu sama kawan (Ananto) yang akan bersama-sama berangkat ke Oman, langsung Check in di Counter maskapai ETIHAD. Dari sini sangat lancar. Kemudian, kita keluar lagi mencari cemilan. Akhirnya ke Counter AW, makan Burger. Aku dibayarin. Padahal baru pertama kali ketemu. Baik bener nih kawan…

13.30 WIB

Masuk lagi dan langsung ke Imigrasi. Nah disini yang agak susah. Soalnya aku pake Visa On Arrival. kalo pake Visa On Arrival, syaratnya adalah tiket PP. Masalah tiket sih nggak masalah. Yang jadi masalahnya adalah tiket pulangnya yang berjangka waktu setahun…. Aku tetap ngotot cuma mau visit ke Oman, dan tiketnya orang lain yang beliin. Aku bilang aja cuma 2 minggu. Mereka tetap mendesakku dengan pertanyaan-pertanyaan dan menakut-nakuti aku. Dengan semangat ngeyel ’45, akhirnya merdeka juga…. Walaupun sempat deg-degan juga.

14.45 WIB

Boarding. After make a last call, then I switched off my cellular. It’s a big airplane. I was sit  on seat 31D near of my buddy Ananto. Walaupun kelas ekonomi, setingkat dengan kelas Executive-nya maskapai Nasional. Every seats has a LCD TV, yang berisi entertainment dan informasi dengan Mode touch screen. Bahkan kita bisa nengok landas pacu dan awan saat mau take off dan selama terbang dari kursi kita… Hebat…

dsc000181Soal Minuman, kayaknya sama aja. Udah menginternasional. Yang aneh ya makanan. Aku oilih Lamb, wuih… aneh.. nasinya kayak nasi jagung gitu. Trus lauknya kayak gule. Tapi bumbunya sangat beda… malah jadi eneg… wuekz.. Liat-liat Film, banyak yang udah pernah diliat. Jadinya perjalanan 8 menuju Abu Dhabi lebih banyak menikmati hebatnya pesawat aja… Bosan jadinya.

23.00 WIB = 20.00 WAD (Waktu Abu Dhabi).

Masih di 20 Pebruari, jam 23.00 nyampe di Abu Dhabi. Biar nggak bingung dan ketinggalan pesawat ke Muscat, jam tangan aku mundurin 3 jam lebih awal. Karena penerbangan masih jam 3 subuh nanti, maka waktu yang sangat lama ini aku manfaatkan untuk menikmati Bandara Internasional Abu Dhabi yang megah… Rame banget. banyak bule, keling, Indiahe, dan lain-lain ngumpul di sini. Yang aku kagum adalah soal arsitektur yang cantik. dsc000081Minim lampu penerangan namun tidak terasa gelap/suram kurang cahaya. Uapik tenan… (huuuu ndeso!!!). Lampu dipancarkan dari bawah kubah  (kubah ya namanya?) dan cahayanya memantul sampai keseantero gedung yang ditempeli hiasan Mozaik dari tugelan-tugelan keramik… Cantik!! Oh iya, tak lama setelah bengong dengan keindahan bandara, aku aktifin HP. Itung-itung sebagai kameralah kalau gak ada sinyal.. Wong kameraku tak tinggal di rumah karena rusak…. Dan ternyata, ada sinyal juga! Tapi… sekali SMS sekitar Rp.4000-an. Dan kalo terima telepon, kena roaming. 1-2 menit aja Rp. 20 ribu abis…dsc000041

Setelah muter-muter, akhirnya nemu yang aku nanti dan aku cari, SMOKING AREA!!!!! Sepet juga hampir 12 jam nggak merokok. Sambil membunuh waktu, aku sempatkan juga main Internet gratis di Bandara. Walaupun banyak yang antri dan tiap 15 menit log off. Minimal bisa mengecheck email masuk… Akhirnya karena Jet Lag, aku tertidur juga di bangku penumpang..  Kira-kira ada kalau 30 menit aku tertidur. Lama banget sih, masih jam keesokan harinya baru terbang. Banyak SMS masuk tapi sayang pulsa dong….

21 Pebruari 2009

02.00 WAD.

Setelah mendekati waktu boarding, aku mendekati gate yang akan memberangkatkanku ke Muscat, Oman. Banyak wajah asia melayu di sini. Kebanyakan Philipine. Indonesia juga ada, itulah TKW… Udara dingin banget. Aku lihat diluar udara berkabut. Selama di Bandara Abu Dhabi, aku sempat mikir dan termenung, “nyampe juga aku ke Arab ya???”

03.00 WAD

Akhirnya waktu boarding tiba. Aku dan kedua temanku, Ananto dan Christian segera naik pesawat. Dasar udah ngantuk, sampai di atas setelah seteguk air mineral Al Ain aku tertidur lagi.

04.45 WAD

Aku terbangun dari tidurku. Dan aku sempat heran bahwa pesawat tidak bergerak sama sekali seperti aku naik tadi. Ternyata ada pengumuman dari Captain kalau penerbangan di cancel karena udara berkabut dan sangat tebal.. Akhirnya aku dan kawan-kawan turun dari pesawat. Busyet!!!

dsc00009Setelah nongkrong sebentar akhirnya aku dan teman-temanku diberikan kamar di Airport Hotel. Karena penerbangannya masih jam 21.00 malam nanti.  Hotelnya enak, lumayan LUX. Dapat makan 3 kali. Ya cuma itu tadi seperti di dalam pesawat, menunya kagak ngerti. Ada nasipun rasanya aneh. Terpaksa deh dari pada kelaparan.

20.30 WAD

Akhirnya setelah jam 20.30 kita menuju ke ruang tunggu buat boarding. Sambil menunggu waktu, mampir dulu ke tempat Favorit. Buat ngabisin Marlboro seharga DHS 8,00 atau setara US$ 2,00. Habis dua batang lanjut ke Gate 2. Di sini nggak ada delay. Ontime. Cuma ya itu, saya masih nggak percaya… kok nyampe Arab juga ya???

Kemudian namaku dipanggil ama crew Etihad yang orang Philipine, untuk ditukar boarding passnya.

20.40 WAD

Jam 20.40 naik pesawat. Sama dengan pesawat dari Jakarta. Besar dan Luas, tapi sepi… kosong… Airbus A330 duduk di seat 31D. Tapi aku pindah tempat ke yang enak… Penerbangan direncanakan selama 1 jam.

dsc000111

Di dalam pesawat kita mendapatkan roti-roti, air minum dan macam-macam hidangan lain. Cuma TVnya gak ada hiburan.. paling liat awan diluar ama peta perjalanan. Mungkin karena penerbangan singkat. Di dalam pesawat aku sempat memperhatikan crew pesawat yang rata-rata kayak bukan orang arab. Bahkan ada satu nama yang membuatku yakin bahwa dia dari Indonesia. Namanya Novi. Pasti dari Indonesia…

22.55 WOm (Waktu Oman)

Tidak ada perbedaan waktu antara Abu Dhabi dengan Muscat (Ibukota Oman). Mendarat pukul 22.55. Langsung beli Visa On Arrival. Prosesnya gampang dan tidak berbelit. Heran… di negara lain mudah, kok di negara sendiri dipersulit??? Visa seharga RO 6.00 sudah ditangan. Trus ke loket Imigrasi. Kita ngakunya Tourist. Katanya Visa Kerja akan diurus oleh perusahaan setelah kita nyampe. Lancar…. nggak berbelit. Kemudian kita ambil bagasi. Lancar juga, cuma ada sesuatu di tas Christian yang harus diperiksa oleh petugas, ternyata ada sendok-garpu, ama thermos besi…

Keluar dari situ kita sambil smsan dengan Pak Fahmi, diarahkan ke counter OMAN MOBILE. Beli kartu perdana yang namanya HAYYAK seharga RO 2.00. Di sini yang registrasi petugas, karena kita diminta passportnya. Kemudian keluar mencari orang yang namanya Mohammed Ameer. Orangnya gendut, naik SUV mereknya GMC hitam. Ketemu juga…. sempat bla-bla-bla sebentar, kemudian langsung meluncur ke penginapan di kota Muscat. Gila… mobilnya keren. Tapi yang membuat ngeri (karena aku duduk di depan) si Ameer ini nyopir sambil main HP. Kecepatannya >120 km/jam!!! Jadi tiap saat ada alarm yang menandakan mobil mendekati batas jalan… lha iya… wong dia nyopir nggak lihat jalan tapi lihat HP.

22 Februari 2009, 00.40 WOm.

Nyampe juga di Hotel. Namanya Sun City Hotel. Hotel kelas Melati deh kayaknya. Tapi lumayan bersih. Setelah Ameer pamitan, kita masuk kamar. Satu kamar bertiga, ada 3 bed. Nyobain aktifin si Hayyak, ternyata belum bisa aktif, PIYE TOH!!!! Akhirnya tertidur zZzZzZzZzZz….

06.00 WOm

Bangun dan sholat subuh. Trus tidur lagi, karena jetlag (atau malas??).Hotel Sun City

09.00 WOm

Bangun, mandi dan cari sarapan di kedai (Coffee Shop) depan hotel. Aku beli Teh susu ama sepotong roti seharga RO 0.200, atau namanya 200 Baiza (sen). Beli rokok Marlboro seharga RO. 0,700. Sengaja nggak sarapan berat karena siang harinya mau medical test.

12.00 WOm

Di jemput ama Ameer untuk medical test. Karena aku belum punya pas foto, maka aku diajak ke studio foto dulu. Medicalnya di rumah sakit BADR AL SAMAA. Aneh…karyawan rumah sakitnya orang asing semua. Ada India, Philipine, dan kata Pak Fahmi ada 6 orang cewek asal Indonesia juga…  Medicalnya sepertinya hanya sebagai Formalitas. Kalau di Indonesia agak ribet dan banyak yang di test. Wong nggak ditest mata kok ada hasil test mata? Wah…. parah… Selesai Medical Test, kita dikasih uang sama Ameer untuk makan siang. Kita sepakat makan di KFC. Di sini nggak ada nasi, akhirnya sepakat milih paket kombo biar gampang. 3 ayam, satu kentang, satu salad dan satu pepsi. Sampe ‘mblenger’ makan ayam, total habis RO 6.600.

dsc00026

Sampe Hotel setelah ngobrol sebentar akhirnya tertidur.

Tengah malam ternyata kebangun karena perut protest!!!! Daripada kelaparan akhirnya aku buka bekal dari Indonesia. Ada MIE GELAS dan kopi TORABIKA DUO. Untung ada air panas sisa tadi pagi dan masih cukup panas untuk melebur mie. Terobati juga laparku… akhirnya setelah sholat Isya aku tertidur lagi.

23 Februari 2009 14.00 WOm

Di jemput ama Ameer untuk berangkat ke Khasab naik Ferry HORMUZ. Setelah beli tiket seharga RO 23.00 akhirnya kita berlayar ke Khasab. Kota terakhir perjalanan. Berangkat sekitar jam 15.00 WOm. Ada pramugari “syemok” berwajah arab mengenakan seragam rok mini (Aneh ya??).

berlayar dengan HORMUZKita masuk ke kelas ekonomi, fasilitasnya minum gratis, dan makan malam. Perjalanan ditempuh dalam waktu sekitar 5 Jam. Kita banyak foto-foto di atas kapal, tapi pake kameranya Ananto. Karena HPku out of battery (sialan!!!) jadi stok foto yang ditampilkan di episode ini cukup terbatas. Lain kali aku upload jika ada waktu… Dapat cemilan juga berupa kacang, ternyata buatan Malaysia (!@#$%^&*). Ada soft drink PEPSI juga, dapet kopi, dll. Gratis..tis…

ruang ferry kelas ekonomiAda hiburan TV dan Film. Karena kapal berisik, kita diberi Head Phone untuk dengerin siaran TV. Kebetulan siaran TVnya film kalo nggak salah judulnya BLACK HAWK DOWN. Perjalanan selama 5 jam tak terasa. Asyik naik kapal Ferry LUX yang super cepat. Kota Khasab ada di ujung yang berbatasan dengan UAE. Jadi kalo lewat darat kita harus melewati negara orang dulu baru nyampe ke Khasab. Makanya orang Khasab kalo mau belanja lebih dekat ke UAE dari pada ke kota Muscat. pepsiLihat filmnya nggak konsen karena melirik tingkah laku orang di kapal. Sangat jarang kita bisa melihat perempuan di Oman. Tradisi yang dipegangnya sangat kuat. Wanita harus di rumah. Jadi mumpung bisa melirik, liriklah… (hehehehe…)

Akhirnya sampai juga di pelabuhan yang lumayan besar di Khasab. Namun katanya karena Khasab termasuk daerah dekat dengan perbatasan negara lain (banyak negara) di sini  sengaja tidak dibangun banguan atau tempat yang membuat banyak orang berkunjung. Di pelabuhan ada bangunan Militer yang menandakan keamanan di sini cukup ketat. Jangan macam-macam….

Setelah ambil bagasi di ruang tunggu pelabuahan yang sepi, akhirnya kita nunggu boat yang akan mengantarkan kita ke Ghassah. Site tambang batu (Quarry) tempat aku mengais Rial. Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya datang juga Boat kecil, bermesinkan YAMAHA 225 CC yang cukup kencang menerjang ombak selat HORMUZ menuju Ghassah. Karena nggak ada jalan darat maka lebih enak naik Boat.

21.00 WOm

Akhirnya perjalananku berlabuh di sini. Ghassah namanya. Nggak ada pohon rimbun, nggak ada Mall, nggak ada cewek (hehehe..), dan nggak ada ONTA! yang ada hanyalah gunung batu, semak liar, pasir, pantai dan Kambing yang suka makan kardus!!!

bakri eat carton boxJam 21.00 WOm nyampe di Jetty, dijemput pake Pickup Toyota Hilux menuju Mess Indonesia. Ngobrol, makan, minum, ngrokok sebentar, akhirnya tidur…. Besok kerja!!!!!

Read Full Post »